Information Technology (IT) Vs Data Technology (DT)

IT vs DT
Di zaman yang serba cepat dan canggih seperti ini, kita sebagai pemuda kekinian harus akrab dengan teknologi. Kali ini saya coba sharing sedikit tentang teknologi, khususnya teknologi internet. Saya pernah melihat video inspiratif Jack Ma, pendiri alibaba.com sekaligus orang terkaya di China. Beliau berpesan kepada anak muda, bahwa jika kita ingin sukses dan beradaptasi dengan dunia maka kita harus mengerti tentang teknologi data (DT). Teknologi data sangat berlawanan dengan teknologi informasi (IT). Jack Ma mengingatkan kepada kita bahwa sekarang bukan lagi era teknologi informasi, tapi era teknologi data. 

Perbedaan IT dan DT
Era Teknologi Data

Information Technology (IT) atau teknologi informasi adalah ketika kita (atau seorang anak SMP) membuat sebuah website seperti Amazon untuk melayani orang lain. Data Technology (DT) atau teknologi data adalah ketika kita menggunakan data untuk memahami orang lain.

IT adalah mesin yang menjalankan otomatisasi untuk melayani manusia. Ia bersifat self-control dan self-management. IT membuat manusia berperilaku seperti robot. IT adalah sesuatu yang; I have, you don't have. DT adalah mesin yang dibuat untuk memahami manusia. Ia menstimulasi produktivitas manusia dan melayani banyak orang. DT membuat robot berperilaku seperti manusia. DT adalah sesuatu yang; You have, I don't have. Era IT sudah lewat dan tak lagi cukup. Sama seperti bisa membuat sepeda tidak lagi cukup, tapi harus membuat sepeda yang bisa berjalan sendiri -- sepeda motor. Selamat datang di era DT.

Memahami Big Data
Big Data

Sering kita dengar sebutan Big Data dan orang-orang mengatakan ia sangat penting. Saya akan coba bantu sobat muda memahaminya.
Rata-rata komputer personal di tahun 1980-an hanya bisa memproses data dalam bentuk sangat sederhana: teks, angka, gambar dan string (simbol). Ia juga stand-alone atau berdiri sendiri. Untuk memindahkan data ke komputer lain dilakukan lewat floppy disk.
Di tahun 1990-an, data yang bisa diproses makin banyak: audio dan video. Data sudah bisa dipertukarkan dalam sebuah jaringan yang terdiri dari beberapa komputer. Kemudian kita kenal internet. Pertukaran data menjadi masif dari semua pengguna komputer di seluruh dunia.
Revolusi komputasi di tahun 2000-an adalah ketika komputer makin kecil sekaligus makin cepat memproses data. Kita kenal dengan nama gawai atau gadget: smart phone, tablet, wearable device, iPod, dll. Semuanya terhubung ke internet dimana data saling dipertukarkan. Komputer tak lagi digunakan manusia untuk bekerja seperti tahun 80-90-an. Ia jadi perangkat kebutuhan sehari-hari untuk komunikasi, hiburan, kesehatan, informasi dan gaya hidup. Orang saat ini terhubung ke internet bukan lagi hanya untuk mengakses data dari penyedia data di masa lalu seperti membaca situs berita. Tapi semua orang menciptakan data dalam bentuk update di media sosial, blog, wiki, forum, dll.
Inilah bentuk-bentuk data yang diciptakan, disimpan, diolah dan dipertukarkan di era ini: teks, angka, string, gambar, audio, video, geospacial hingga sensor.
Data-data ini diciptakan dan ditransaksikan oleh semua manusia pengguna perangkat komputasi, kita semua. Ia tak hanya berupa data yang kita transaksikan secara sadar, meng-update wall di Facebook misalnya. Tapi juga mentransaksikan data yang dibuat secara tidak sadar, antara lain: lokasi, perilaku saat mengakses internet atau media sosial, aplikasi yang kita gunakan dan perilaku kita atas aplikasi tersebut, sampai pola hidup kita yang direkam wearable device. Pada tulisan saya berjudul Mata Uang Baru Itu Bernama Data telah disampaikan bahwa ponsel kita lebih kenal siapa diri kita dibanding diri kita sendiri.
Setiap hari, seluruh perangkat komputasi yang digunakan manusia menciptakan 2,5 quintiliun byte data, atau 2,5 x 10 pangkat 18, atau 2,5 triliun triliun. Dan tahukah sobat muda, dari seluruh data komputasi yang tersimpan sejak komputer ditemukan hingga hari ini, 90%-nya adalah data yang diciptakan 2 tahun belakangan.
Bila setiap hari ada 2,5 quintiliun byte data yang ditransaksikan manusia lewat mesin. Data-data ini tak hanya raksasa, tapi juga terpisah-pisah dan tak terstruktur. Akan digunakan untuk apa data ini? Apakah hanya jadi 'sampah' di mesin penyimpan? Inilah perbedaan besar antara IT dan DT. IT adalah ketika kita menciptakan teknologi yang bisa menciptakan, merekam, mentransaksikan data dan kemudian disimpan dalam database. DT adalah ketika kita menciptakan teknologi yang mengolah data-data tersebut menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi kita. Tanpa DT, 2,5 quintiliun byte data itu cuma sekedar angka yang tak ada artinya.

            Demikianlah sedikit ulasan tentang perbedaan IT dan DT. Semoga kita sebagai pemuda kekinian mampu memanfaatkan era DT dengan sebaik-baiknya. Tetap semangat! Muda berkarya, muda menginspirasi.


Previous
Next Post »
Thanks for your comment
close