![]() |
Leo Ikals via Facebook |
Sobat muda,
hari ini spesial karena merupakan hari buku nasional. Untuk itu, di postingan
kali ini aku akan akan bercerita tentang perjalananku dengan buku hingga saat
ini mencoba membuat gerakan “membaca itu keren”.
Dimulai saat
Sekolah dasar, saat itu aku masih asing dengan bacaan. Seperti anak-anak pada
umumnya, Aku lebih suka membaca komik. Aku
pengagum Komik
Horor/Misteri Petruk Gareng, komik anime seperti Captain Tsubasa,
Doraemon hingga kisah teladan tentang Nabi dan para sahabat.
Menginjak Sekolah Menengah Pertama,
aku mulai tertarik dengan cerita-cerita rakyat seperti malin kundang, keong
emas bahkan sampai Kisah 1001
Malam Abu Nawas. Hal inilah yang membuatku pandai bercerita ketika
mulai Sekolah Menengah Atas. Setiap jam kosong, atau bahkan ketika kelas jenuh
tak jarang teman atau guru menyuruhku bercerita. Namun lambat laun hobiku
membaca cerita rakyat mulai berkurang, aku lebih menyukai buku motivasi dan inspirasi: Mulai novel, buku how to, kiat-kiat manajemen, leadership, hingga buku-buku satra, filsafat dan agama. Kebiasaan ini terus hingga kini. Aku membaca bukan karena nilai atau
keterpaksaan. Bagiku membaca merupakan hobi. Karena membaca buku berarti membaca
dunia. Dunia terasa luas ketika kita membaca, bahkan bung hatta rela di penjara
asalkan ada buku didalamnya.
Kebiasaan membaca
pun harus diimbangi dengan menulis, untuk itu sejak SMA aku mulai menulis baik
di buku diary atau pun blog seperti ini. Hal ini juga yang membuatku makin haus membaca. Ada pepatah bijak pernah mengatakan: “Membaca
tanpa menulis, ibarat harta menumpuk tanpa dimanfaatkan. Menulis tanpa membaca,
ibarat mengeduk air dari sumur kering. Tidak membaca dan tidak menulis, ibarat
orang tak berharta jatuh kedalam sumur penuh air”. Kata-kata itulah
yang selalu saja pegang sejak SMA. Hingga akhirnya aku menyukai membaca dan
menulis.
Untuk itu,
kini aku termotivasi untuk menyebarkan virus perubahan: Baca, tulis dan aksi. Setelah membaca dan menulis, aku pun mulai
melakukan aksi nyata. Inilah hal yang bisa aku lakukan sebagai rasa cintaku
terhadap agama dan bangsaku. Bukankah membaca merupakan ayat pertama yang
diturunkan kepada nabi Muhammad SAW? Bukankah Negara maju itu negara dengan
kualitas sumber daya manusia yang hebat?
Namun jika
kita melihat data yang ada sungguh memprihatinkan: Bahwa hanya 1 orang dari
1000 orang yang rajin membaca, atau hanya 0,001 % orang Indonesia yang menjadi
pembaca aktif. Ditambah lagi kurangnya akses membaca seperti perpustakaan atau
toko buku. Sebagai bentuk aksi protesku, aku mengajak teman-teman untuk
menyebarkan virus baca, tulis dan aksi lewat komunitas Rumah Berbagi.
![]() |
TBM Rumah Berbagi via Facebook |
Demikianlah
sobat muda, harapanku kedepan bangsa ini menjadi bangsa yang terus membaca. Bagiku,
setiap kita yang terpelajar adalah duta membaca yang mengajak masyarakat bahwa
membaca buku itu keren. Yuk
membaca, karena kualitas dirimu bergantung pada kualitas bacaanmu. Selamat
hari buku nasional! Muda berkarya, muda bermanfaat.
ConversionConversion EmoticonEmoticon