Film Inspiratif: Filosofi Kopi

Filosofi Kopi via www.filosofikopimovie.com
Sobat muda suka “ngopi”? (Suka atuh pak, itu kan salah satu hal yang membuat inspirasi saya keluar hehe)

Berarti sudah menonton film yang berjudul “Filosofi Kopi” donk? (Wah film apa itu pak, saya pernah denger tapi belum nonton hehe)

Owalah kok gak kekinian sih, oke mari kita belajar dari film tersebut. Simak ya? (Oke siap pak)

Film ini diadaptasi dari cerpen karya Dewi "Dee" Lestari dengan judul yang sama. Nama Dee adalah jaminan mutu yang beberapa cerpen dan novelnya juga pernah difilmkan. Cerpen karya Dee ini mampu diracik dan dikembangkan dengan apik oleh sutradara terbaik FFI 2014, Angga Dwi Sasongko. Dalam beberapa sisi ada perbedaan antara cerpen dan filmnya, namun keduanya tidak saling menganggu malah saling melengkapi, bagaimana filosofi kopi itu. (Dewi Lestari ini penulis idola saya pak, pasti bermutu karyanya)

Nah, Walaupun ada kata filosofi, film ini tidaklah terlalu berat dicerna. Rangkaian cerita cukup menarik dan mampu menguras emosi penonton. Film ini juga penuh edukasi dan informasi tentang kopi, bahwa negara kita tercita ini adalah gudangnya kopi terbaik yang tersebar di pelosok Nusantara. Tiap daerah mempunyai karakter tersendiri dan kenikmatannya tidak bisa disandingkan satu sama lain. Dan mungkin sobat muda adalah salah satu penggemarnya. (Benar sekali pak hehe)

Quote Filosofi Kopi via https://kanaljogja.com/
Hidup memang terkadang ada yang pahit, namun juga ada sisi manisnya. Dan itu bisa terjadi kepada siapa saja. Secangkir kopi dapat menggambarkan sisi-sisi kehidupan diri kita, maka tidak heran secangkir kopi dapat hadir dengan berbagai varian dan sajian. Ngopi adalah hal yang universal, dari pelosok desa sampai metropolitan pun sudah hal jamak. Namun masalah selera dikembalikan pada masing-masing pribadi. Penilaian terbaik akan kopi tidaklah sama, yang bisa kita lakukan adalah belajar mengapa kopi itu dikatakan terbaik, dan setiap orang dapat berbagi untuk itu dengan melihat dari berbagai sisi. Melihat film ini mampu membuka diri bahwa meneguk secangkir kopi tidak sekedar menikmatinya namun juga melihat makna di baliknya, apa pun kopi itu serta penyajiannya. Namanya kopi walaupun dikatakan dalam taraf terbaiknya pun masih menyisakan rasa pahit. Dan kopi pun tidak hanya rasa pahit yang didapat, juga memberikan rasa masam bahkan manis yang itu tidak sama seperti berasal dari tebu. (Pweeuh cakep banget ya pak filosofinya. Terus yang pemain filmnya siapa saja pak?)

Cover Film via http://nova.grid.id/
Sebuah kedai kopi di sudut kota Jakarta dikelola dua orang sahabat Ben (Chicco Jerikho) dan Jody (Rio Dewanto). Mereka berbagi tugas Ben sebagai peracik kopi alias barista, sedangkan Jodi yang mengurusi keuangan dan manajemennya. Kedai ini cukup unik, setiap pengunjung oleh Ben akan diberi tahu makna kopi yang dipesannya, kopi tubruk melambangkan kesederhanaan dan tidak mempedulikan penampilan, sedangkan cappucino melambangkan keindahan dan kelembutan. Maka tidak salah kedai ini dinamakan Filosofi Kopi. Walau bersahabat cukup akrab Ben dan Jody mempunyai karakter yang berbeda. Ben cenderung idealis, tugasnya adalah bagaimana membuat kopi senikmat mungkin dan para penikmat puas. Sedangkan Jody cenderung pragmatis dan realistis yang mengandalkan efisiensi dan profit. Pada satu sisi kedua kutub tidak selaku berjalan beiringan, seperti letupan kecil ketika Ben tidak setuju di kedainya ada Wi-fi dengan alasan pengunjung akan dapat menikmati kopinya tanpa harus diberaktivitas lain. Bagi Ben, kopi terbaik akan dikunjungi penikmatnya. Sedangkan Jody ingin kedainya ramai dengan memberikan nilai tambah. (Jadi penasaran nih pengen nonton hehe)

Harus donk, biar lebih “kena” inspirasinya. Itulah sedikit inspirasi dari film “Filosofi Kopi”, untuk lebih jelasnya silahkan tonton ya. Dan sekedar info juga, tahun ini akan dirilis Filosofi Kopi yang kedua. (Mantap nih, Siap pak)

Semoga artikel ini mampu memberi inspirasi sobat muda dalam berkarya. Tetap semangat berkarya! Muda berkarya, muda bermanfaat.
Previous
Next Post »
Thanks for your comment
close