Muhammad Alfatih Timur |
Sobat
muda, minggu ini saya akan kembali menghadirkan sosok pemuda kekinian yang bisa
menginspirasi kita untuk berkarya. Pemuda ini bernama Muhammad Alfatih Timur. Namanya menyusup di antara 17 anak muda
Indonesia yang masuk dalam daftar “30 Under 30 Asia” versi majalah bisnis
ternama dunia, Forbes. Pria yang akrab disapa Timi ini memang belum berumur 30
tahun, tapi prestasinya sudah dikenal di kawasan Asia.
Majalah Forbes |
Timi boleh merasa bangga. Soalnya, Forbes menyoroti
bakat muda yang muncul di seluruh dunia. Selama berbulan-bulan koresponden
Forbes dari seluruh dunia mencari 300 terbaik dan tercerdas yang dianggap
membawa perubahan. Ada ribuan nominasi yang mencakup semua kategori. Dari
ribuan nominasi kemudian diseleksi menjadi ratusan saja.
Pria yang lahir di Bukittinggi pada1991, dan kampung
di Payakumbuh ini sesungguhnya pemuda biasa saja. Pendidikan SD ia selesaikan
di Painan, SMP di Lubuk Basung, dan SMA di Padang. Dia dinilai sebagai pemuda
terbaik Asia tersebut karena berhasil sebagai pendiri situs terkemuka,
kitabisa.com.
Mahasiswa FE UI 2007 ini memiliki aktivitas yang
sangat padat. Hal ini terlihat dari pencapaiannya menjadi Mapres Organisasi FE
UI 2011. Dua bidang yang paling disukai Timi adalah politik dan bisnis. Ia
menyelaraskan dan menggabungnya menjadi Marketing Politik.
Selama kurun waktu tiga tahun terakhir, ia menjadi
Kepala Departemen Kastrat BEM FE UI. Timi membawa solusi dari permasalahan
politik dengan cara yang lebih cerdas dan pas bagi mahasiswa dengan berbagai
pendekatan sosial marketingnya. Hal itu terlihat di program kerja Kastrat BEM
UI 2010, yaitu Bang Kaji dan Sekolah Anti Korupsi.
Yang menarik lagi, Timi berani dalam memulai bisnis
dengan skala besar (untuk ukuran pemula) dan tidak takut rugi. Ia pernah
membuka sebuah percetakan dengan modal seharga mobil, meskipun akhirnya tutup.
Pada 6 Juni 2013 ia
mendirikan kitabisa.com, yakni website penggalangan dana secara online untuk
berbagai donasi. Mulai dari program yayasan/NGO, inisiatif komunitas, gagasan
mahasiswa, bantuan bencana alam, hingga patungan untuk pribadi yang
membutuhkan.
Portal kitabisa.com |
Kitabisa.com melakukan assesment dan verifikasi untuk setiap pengguna yang akan menggalang dana,
serta mewajibkan setiap penggalangan dana untuk memberikan laporan penggunaan
dana kepada donatur.
Untuk setiap donasi yang terkumpul, ia mengenakan
biaya administrasi sebesar 5%, guna penunjang kebutuhan operasional. Untuk
kategori bencana alam dan darurat medis, ada perkecualian, yakni 0%.
Sejak 2013, Timi telah menangani berbagai proyek
sosial yang diusulkan masyarakat. Setelah memeriksa kelayakannya, materi itu ia
tayangkan di situsnya. Masyarakat lantas mengumpulkan uang dengan besaran yang
beragam, mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 3 juta. Uang yang terkumpul kemudian digunakan untuk pembiayaan
proyek yang diusulkan masyarakat.
Demikianlah profil sosok pemuda kekinian minggu ini,
semoga kita bisa belajar dan terinspirasi untuk berkarya. Tetap semangat
belajar! Muda berkarya, muda bermanfaat.
ConversionConversion EmoticonEmoticon