Yuk Berpikir Besar!

Berpikir Besar via Crafthubs.com
Apa yang terlintas dalam benak sobat muda ketika membaca judul artikel ini? 
Kok judul artikel ini mengajak kita berpikir?
Jika dalam benak sobat muda terlintas pertanyaaan-pertanyaan diatas berarti sobat muda mulai berpikir. (Loh apa maksudnya? Tidak jelas banget nih penulis?)
Pelan-pelan sobat muda, kali ini kita akan belajar seni berpikir. (Ah ada-ada saja, berpikir aja pake belajar, mikir ya tinggal mikir aja) 
Oke sobat muda, berpikir itu ternyata pekerjaan yang sulit. (Waduh teori macam ini, yang saya tahu mikir ya tinggal mikir)
Bisa diam sebentar? kalau sobat muda ingin mendapat ilmu baru cobalah untuk mau mendengarkan, sekali lagi mendengarkan bukan dengar. (Oke maaf-maaf tadi saya lagi panik)

Apa yang mengganggu pikiran kita pada hari ini? Biasanya adalah hal-hal kecil. Tukang parkir yang bekerja seenaknya, pembantu yang bekerja lamban, anak buah yang tidak bersahabat, atasan yang tidak ramah dalam memberikan perintah, dan banyak hal-hal kecil lain yang kita pikir terus menerus sehingga menggunakan "memory pikiran" yang besar. Ibarat sebuah komputer, kapasitas memori komputer kita dipenuhi oleh file-file yang tidak berguna, yang semakin lama menghabiskan kapasitas memori, sehingga file-file penting tidak lagi bisa kita simpan.  Ini sering terjadi pada hampir semua orang.  Menyimpan file perusak didalam memorynya.  Ciri-ciri file perusak adalah berkembang biak seperti virus, jadi kalau masih kita biarkan tersimpan di dalam pikiran kita semakin lama semakin berkembang dan pikiran kita akan dipenuhi dengan hal-hal kecil yang tidak berguna. (Wah kayaknya pembahasannya menarik nih)

Berpikir besar adalah berpikir sukses via LeanStack.bom
Namun diantara orang-orang yang ada di dunia ini, terdapat tidak banyak orang yang lebih sibuk berpikir besar dari pada berpikir kecil. Orang yang jumlahnya relatif sedikit inilah yang biasanya menjadi orang sukses.  Orang sukses disibukkan dengan berpikir besar, sedangkan orang gagal atau orang yang biasa-biasa saja disibukkan dengan berpikir kerdil.  Berpikir besar adalah berpikir sukses, berpikir berguna, berpikir mendapatkan apa yang kita mau, berpikir tentang sistem yang lebih baik, berpikir tentang masa depan yang gemilang, berpikir tentang mangatasi tantangan dan rintangan. Sedangkan berpikir kerdil adalah berpikir tentang tidak bisa, tidak mungkin, ini sulit, dia jelek, mereka ngawur, dan berpikir tentang hal-hal kecil yang tidak berguna.  Seperti halnya berpikir kecil atau berpikir kerdil yang akan memakan memori pikiran kita, berpikir besar juga demikian.  Saat kita berpikir besar juga akan tersimpan file-file pikiran besar di dalam memori kita. File pikiran besar ini juga seperti virus, terus beranak pinak sehingga memerlukan memori dalam jumlah besar.  Bedanya dengan file pikiran kerdil adalah apabila pikiran kerdil dapat mengecilkan kapasitas pikiran kita, pikiran besar justru memperbesar kapasitas pikiran kita.  Semakin sering kita berpikiran besar semakin besar pula kemungkinan meningkatnya kapasitas pikiran kita. (Saya jadi tersinggung nih, selama ini saya berpikir kerdil)

Orang sukses, berpikir besar via Nyokabar.com
Itu bagus sobat muda, sekarang sobat muda punya kesempatan untuk memperbaikinya. Untuk menjadi seperti Iman Usman (Founder & CEO Ruangguru.com), Muhammad Fatih Timur (Founder & CEO kitabisa.com), dan pemuda kekinian lainnya kita harus berpikir besar. (Jadi begitu ya rahasia mereka, berpikir besar)

Tepat sekali sobat muda, mulai saat ini “yuk berpikir besar” agar hal-hal yang besar menghampiri kehidupan kita. Jika kita terbiasa berpikir besar, maka potensi kita akan mulai menampakkan diri. Dengan begitu kita akan mampu berkarya besar, dan tentunya memperbesar kebermanfaatan kita untuk banyak orang. Demikianlah pembahasan tentang seni berpikir. (Loh kok udahan, padahal lagi menarik-menariknya)

Jika artikel ini bermanfaat, silahkan di share ya. Karena kebaikan yang menginspirasi selalu melahirkan kebaikan yang lainnya. Yuk berpikir besar! Muda berkarya, muda bermanfaat
Previous
Next Post »
Thanks for your comment
close